Langsung ke konten utama

Untukmu Nona

Ada waktu yang terus berjalan Tapi ada juga tanggung jawab yang harus segera ditunaikan.
Ada hak yag harus dipenuhi Tapi ada juga perasaan yang harus dihargai.

Saat waktu tak mau menunggu dan tanggung jawab tidak bisa ditinggalkan maka disitu akan selalu ada pengorbanan. Entah itu waktu yang dibiarkan terus berjalan, perasaan yang terus dipaksa untuk bertahan, atau pikiran yang terus diminta untuk tetap waras agar segala keputusan yang dibuat tidak menjadi kesalahan.

Semesta terkadang kejam terhadap kehidupan, dia bisa berbuat semaunya, mengacaukan rencana yang telah kau susun sedemikian rupa seenaknya, membuatmmu ketar-ketir berkejaran dengan waktu yang akhirnya kau hanya mampu mengusahakan yang terbaik tanpa menuntut apapun dari hasilnya.


Aku tahu menjadi dirimu itu sulit, lebih  sulit dari sekedar menghitung bilangan akuntansi yang harus selalu seimbang.
Aku tahu beban dipundakmu itu berat, lebih berat dari hanya sekadar puluhan cobek batu yang dipikul sendirian.
Akupun tahu hatimu begitu rapuh, lebih rapuh dari hanya sehelai gorden lusuh yang sudah dimakan rayap dan berubah warna.

Tapi, kau tahu apa yang aku pikirkan saat aku melihatmu?.
Kau adalah sosok yang kuat yang tidak perlu dikasihani. Meski entah sudah berapa banyak air mata yang mengiringi perjalananmu,  nyatanya kau masih mampu tegak berdiri. Aku percaya kau lebih dari mampu melewati ini.

Bertahanlah sebentar lagi...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menikmati peran

Kesimpulan dari perjalanan di 2024 ini adalah aku menikmati peran-ku saat ini. Iya peranku saat ini yang sebagai hambaNya, istri, ibu dan anak. Tahun ini lebih terasa aku jalani dengan kesadaran penuh dan berusaha bisa memaknai di tiap etapenya. Bukan berarti mulus tanpa ujian, Bukan berarti selalu berwarna tanpa kelabu, Bukan berarti damai tanpa gejolak Bukan, Rasa asam pahitnya ada banget tapi percaya atau tidak aku jauh lebih tenang dan siap menghadapi semua itu. Kalo bahasa kerennya lebih mindful lah karena aku lebih yakin bahwa apapun yang terjadi dalam hidupku adalah atas seizin Allah. Tugasku cukup sabar, Ikhlas dan terus berkhusnudzon atas takdirnya. That’s it. Selain itu di tahun 2024 ini aku juga merasa lebih produktif (as one   of my prayers). Aku mulai isi pelatihan ke sekolah-sekolah lagi, punya agenda tetap setiap minggu diluar halaqah, lebih sering ketemu orang lagi, Alhamdulillah fokusku diluaskan dan itu membuat aku jauh lebih happy, emosiku juga ebih s...

“Menerima” Seni Untuk Hidup Seutuhnya

Sekolah > Lulus > Bekerja > Menikah > Memiliki keluarga. Itu adalah bagian dari siklus kehidupan (yang katanya) ideal di masyarakat, di mana kehidupan berjalan dengan minim hambatan. Seolah semuanya terasa begitu mulus dan sempurna. Apakah benar kehidupan yang ideal itu seperti itu? Tentu saja tidak! Kehidupan ideal menurut orang lain belum tentu ideal untukku. “Ideal”  kata sederhana yang sebetulnya amat bahaya jika dipakai sebagai ukuran dalam menjalani kehidupan ini. Aku korban dari kata ideal ini (dulu). Sejak duduk di bangku SMA dulu, aku cukup dikenal sebagai anak yang idealis. Apapun yang aku lakukan harus berjalan sesuai dengan standarku. Tidak boleh kurang. Aku siap membayar setiap pencapaian yang aku inginkan dengan sebuah usaha yang tidak main-main.  Akhirnya, setiap usahaku itu memang membuahkan hasil. Pencapaian demi pencapaian berhasil aku dapatkan. Keberhasilan itu semakin menguatkan keyakinanku bahwa, untuk mencapai kesuksesan kamu perlu menjadi sos...

Kaleidoskop 2022

  Setahun vakum gak nulis apa-apa bukan berarti gue gabut dan gak bisa menceritakan apapun. Tapi, karena tahun 2022 itu nano nano banget buat gue, karena di tahun itu f or the very fisrt time i bacame a mother. Masya allah tabarakallah. Gue jadi Ibooook lho. Sejak dapet predikat itu kehidupan gue berubah gaess. Tolong jangan bayangkan kehidupan gue itu kaya ibu-ibu yang hepi hepi punya bayi, teteuup keliatan flawless , looks so gorgeous . Preetttt, itu sungguh ga ada sama gue. Setelah melahirkan gue justru merasa buluk. Berat badan naik hampir 20kg, begadang tiap malem sama bayi aja (karena setelah lahiran gue LDR sama suami), harus pumping tiap 2 jam, belajar menyusui sampe berdarah-darah, luka gue yang masih basah. Jujur ga ada cakep-cakepnya gue sesudah melahirkan tuh huhu. Bahkan gue ngerasain yang namanya baby blues lho, sungguh itu bukan mitos. Makanya kenapa wanita yang hamil kemudia melahirkan itu butuh banget dukungan dari lingkungan terdekatnya terutama suami. S...