Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

Penutup 2019

Ketika kebanyakan orang merayakan akhir tahun dengan gegap gempita kembang  api, membuat resolusi, dan berlibur bersama keluarga. Aku disini hanya ingin merefleksi semua peristiwa yang terjadi selama 365 hari kemarin. Banyak hal yang sudah aku lalui. Semua kegagalan, kecewa, bahagia, ragu, takut, pertemuan tak terduga dan perpisahan hadir menjadi episode yang silih berganti di tahun ini. Maha Baik Allah dengan segala rencanaNya. Semua episode itu menjadi pelajaran berharga bagi diri ini dan meyakini bahwa “Kehidupan” adalah sekolah terbaik. Kau akan belajar bagaimana berdamai dengan diri dan keadaan. Kau akan belajar untuk lebih menghargai sebuah pertemuan. Pun kau akan belajar untuk tidak meletakan harapan terlalu tinggi karena kau tahu bagaimana sakitnya kecewa. Kau akhirnya juga belajar bagaimana menyederhanakan sebuah perasaan untuk tidak terlalu berlebihan. Bahagia sewajarnya Sedih secukupnya Aku ingin menutup tahun ini dengan “Do’a dan terima kasih

Mandiri

Sabtu ini kebetulan saya menggantikan tante menemani si kakak untuk hadir di kegiatan sekolah. Ada agenda rutin ekskul setiap minggu dari sekolahnya, kebetulan sepupu saya mengambil ekskul renang. Jam 7 pagi kami sudah datang ke kolam untuk berkumpul dengan yg lain Sambil menjinjing pelampung saya mengantar si kaka untuk ikut pemanasan bersama teman2nya yg lain. Kemudian saya duduk di banku kayu yg berhadapan lgsg dgn kolam. Sambil sesekali melirik ke tempat si kakak dan teman2nya. Di samping saya sudah berjejer beberapa tas, seertinya sih tas anak laki2 karena gambarnya spiderman hehe. Benar saja selang satu jam kemudian ada dua anak lelaki yg berlarian menuju tas yg ada di samping saya. " Kamu bawa uang ga ?" tanya anak lelaki yg bertubuh kurus "Bawa, yuk jajan " jawab temannya

Untukmu Nona

Ada waktu yang terus berjalan Tapi ada juga tanggung jawab yang harus segera ditunaikan. Ada hak yag harus dipenuhi Tapi ada juga perasaan yang harus dihargai. Saat waktu tak mau menunggu dan tanggung jawab tidak bisa ditinggalkan maka disitu akan selalu ada pengorbanan. Entah itu waktu yang dibiarkan terus berjalan, perasaan yang terus dipaksa untuk bertahan, atau pikiran yang terus diminta untuk tetap waras agar segala keputusan yang dibuat tidak menjadi kesalahan. Semesta terkadang kejam terhadap kehidupan, dia bisa berbuat semaunya, mengacaukan rencana yang telah kau susun sedemikian rupa seenaknya, membuatmmu ketar-ketir berkejaran dengan waktu yang akhirnya kau hanya mampu mengusahakan yang terbaik tanpa menuntut apapun dari hasilnya.

Belum Saatnya

Lagi lagi kamu hadir tanpa izin Masuk menelisik tanpa permisi Tinggal menetap tanpa basa basi Tolong! Pergilah, belum saatnya aku mengizinkan kau datang Pergilah, belum waktunya aku membiarkan kau menetap Belum Entah kapan semesta mengizinkan Aku hanya mampu bersemoga untuk itu. Tapi, untuk saat ini kumohon pergilah. Margonda, 1902 19

1/365

Masih mencoba meyakinkan diri bahwa kini aku akan benar-benar memasuki realita yang sesungguhnya. Bukan sekedar awang-awang yang bisa terbayang dengan indah jika aku akan berada di titik A, sudah mencapai B dan aku akan mendapatkan C. Tidak seindah itu. Masih belajar untuk melepaskan sesuatu yang dengan susah digenggam, di pertahankan tetapi nyatanya belum berjodoh dengan diri.  Masih berusaha untuk dapat memaknai setiap hal yang terjadi tapi berbelok dari harapan Masih merasa apa yang dimiliki saat ini adalah bukan yang di harapkan, tidak sesuai dengan keinginan, intinya bukan gue banget.  Padahal untuk bisa berada disini adalah hasil dari pilihan-pilihan yang dibuat selama ini. Masih ada perasaan belum menerima setiap konsekuensi dari pilihan yang diambil. M asih merasa halaman tetangga jauh lebih hijau dari pada milik orang sendiri. Sudah saatnya berhenti Stop! Melihat halaman milik tetangga Stop! Berharap berada di sepatu oranglain Mulai menerima segala kon

Beban dan Pundaknya

“Jika Allah menyiapkan sebuah beban, pasti Allah menciptakan pundaknya” Kalimat ini yang aku baca dari sebuah buku. Kalimat yang singkat padat dan menohok. Seolah lewat buku itu Allah mau buat aku sedikit sadar untuk tidak terlalu terpuruk dengan masalah. Di dalam kehidupan wajar kan seseorang dikasih masalah walau memang kadarnya pasti selalu berbeda. Lewat kalimat itu seolah Allah mau bilang  “Nafa, jangan sedih yaa, jangan takut, setiap masalah yang kamu hadapi itu sudah sesuai dengan kekuatan pundakmu. Percayalah Aku gak mungkin kasih beban yang kamu aja gak  bisa pikul” Aku sudah pengen sekali nyerah sebetulnya dengan keadaan seperti ini, semua usaha untuk menemukan jalan keluar sudah di lakukan tapi hasilnya NIHIL. Disaat hampir aja putus asa dan sampai hati mengutuk keadaan Allah bicara lewat sesuatu yang tidak terduga. Allah gak mau aku nyerah gitu aja, Dia yakin aku bisa lewatin ini semua. Toh setiap beban sudah disiapkan pundaknya bukan? Tetap k

Saat Niscaya Itu Datang

Benar memang perihal hati adalah sebuah rahasia, Itu adalah urusan manusia dengan tuhanNya Sekeras apapun manusia mencoba untuk merubah watak seseorang sekeras itu juga ia akan kecewa. Karena sejatinya manusia tidak akan berubah jika bukan DIA yang merubahNya. Sekuat apapun gaung yang dibuat untuk membangunkannya dari kelabu yang mengungkung jika dia menutup telinga tidak akan dia terbangun. Ada butir bahagia yang menggantung di ujung pelupuk, Ada syukur yang lirih terdengar di ujung rapalan Ada lengkung yang tersungging bentuk rasa bahagia Aku hanya mampu bersemoga padaMu agar Kau genggam erat dia untuk terus berjalan bersama menujuMu, Aku hanya mampu berdoa padaMu untuk Kau tuntun dia selalu, jangan biarkan dia tersesat kembali. Semoga… Margonda,  261118

Kaleidoskop 2018

Sedikit terlambat sih untuk cerita kilas balik tahun 2018 tapi  better late than never  kan ya. Kenapa pengen cerita kilas balik di 2018? karena buat gue tahun 2018 itu menjadi tahun yang sangat luar biasa, banyak hal terjadi, banyak mencari sesuatu yang sebenernya gue sendiri gatau apa yang gue cari, banyak dipertemukan dengan hal-hal baru yang sebenernya gue juga ga pernah pengen untuk dipertemukan hehe, ya gitu deh pokonya So here it is , kaleidoskop 2018. Januari Di awal tahun, gue begitu semangat menggarap skripsweet gue, di bulan ini gue sudah mulai menghubungi beberapa calon responden gue, meski belum mendapat respon apapun, bahkan gue sampe mau dateng ke tempat tranfusi pasien thalassemia, rela nunggu mereka tranfusi sambil wawancara colongan, siapa tau ada yang cocok. Ternyata 5 jam duduk di ruang tranfusi itu tidak membuahkan hasil hehe. Agak ngenes sih tapi ya sudah lah ya. Bulan ini juga gue mulai sedikit riweuh karena sudah mau uas di semester 7 dan juga sedang me

Tentang Skripsi

Awal desember kemarin jadi hari yang paling bahagia dari cerita perpendidikan gue setelah 16 tahun belajar. Akhirnya kuliah gue selesaiiiiiii! Alhamdulillah bini’matihi tathi mushalihat. Sangkin bahagianya sampe terharu waktu keluar ruang sidang, rasanya pundak gue ringan banget, nafas plooongg , udara panas depok berasa berubah jadi hawa-hawa dingin puncak gitu segerrrrr. Kalo ada yang tanya “Naf lo lulus tepat waktu?”. Gue akan jawab “ Iya gue lulus tepat waktu menurut Allah, dan ngaret 3 bulan menurut kalender akademik” .  Buat gue ga masalah tepat waktu atau engga yang jelas tahun ini kuliah gue selesai, karena ini salah satu tanggung jawab yang sudah gue janjikan ke orangtua bahwa 2018 nafa lulus ya Mi Bi. Dan Alhamdulillah Allah jawab doa itu. Cerita dibalik rampungnya penulisan skripsi itu ruaaarrrr byazaa, yang namanya ngejar dosen lintas kota, reschedule jadwal berkali-kali sama responden, wawancara sampe larut, dikabarin bimbingan h-3 jam, perjalanan buat

F.A.Q Mahasiswa Tingkat Akhir

Semester berapa sekarang? Gimana selesai? Udah acc? Kapan sidang? Temennya udah wisuda ya? Semua pertanyaan itu adalah F.A.Q yang gue terima belakangan ini. Kalo boleh jujur sih pengen banget bisa jawab pertanyaan temen-temen itu dengan jawaban Alhamdulillah udah selesai Iya insya Allah lusa sidang Iya nih udah selesai, bisa tidur nyenyak Yang faktanya gue disini masih NUNGGU kabar dari dosen pembimbing untuk bisa bimbingan lagi yang ga tau kapan beliau buka bimbingan. Lo udah tanya bapaknya? Kurang grecep kali lo? Lo males bimbingan kali ah