Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2015

Aku kira, Aku (sudah) Mengenal mu

Waktu ternyata bukan jaminan untuk ku mampu mengenalmu. Aku kira selama ini aku sudah cukup mengenal mu dengan baik. Karena aku  tahu tiap jengkal perubahan yang ada pada dirimu, aku tahu. Setelah cerita-cerita ku yang kau dengar, setelah tempat-tempat yang kita singgahi, masa-masa yang kita lewati aku kira aku sudah mengenal mu. Ternyata belum bahkan munkin aku tidak mengenalmu dengan baik. Terbukti saat ini aku merasa asing dengan mu, merasa canggung, merasa seperti orang lain. Bahkan, untuk memanggil namamu ditengah kerumunan saja suara ku seperti tercekat ditenggorokan seolah enggan sekali aku memanggil namamu. Entah apa yang terjadi. Tapi aku rasa ada benteng disana yang membatasi antara kau dan aku saat ini. Entah siapa yang membangunya. Munkin kau, atau aku. Benteng itu sengaja dibangun sebagai batas antara kau dan aku, sebagai pemisah bahwa aku tidak bisa memasuki dimensi mu lagi begitupun kau. Seolah kita benar-benar menjadi asing sekarang.

Jarak

Kita berjalan, beriringan. Awalnya Merasa ada sesuatu yg sama dalam diri kemudian membuat kita merasa klik. Meski, kita jarang bertatap. Tapi itu sangat membuat kita nyaman. Kita berlari, seirama. Awalnya Menikmati tiap ketuk irama kaki sambil mendongeng kisah masing-masing dan tertawa karena kita se-pikiran. Indahnya. Tapi, saat jarak sudah begitu dekat. Kini kau selalu berjalan didepan ku. Kita tak lagi beriringan, itu menyakitkan. Padahal sebenarnya kau berada disampingku hanya kau seperti enggan melihat ku. Seperti ada portal yg membatasi kita. Saat bertemu pun aku menangkap arti tatapan itu seoalah sedikit tak suka jika aku terlalu dekat dengan mu. Hei, kau tau apa yg aku rasa? Begitu sesak, tenggorokan ku tercekat Ingin sekali aku bertanya "Kenapa?, Ada apa dengan mu? Keliru apa yg aku lakukan? “ Tapi lidah ku terlalu kelu untuk bertanya. Kau sudah terlanjur jauh.