Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2015

Usaha Tak Pernah Khianat

Langit masih mengenakan gaun biru tua, nyaris hitam, ketika alarm dari bekker berteriak-teriak diatas meja. Fajar menyembulkan selempang lembayungnya dari kening bebukitan.ayam-ayam dari berbagai penjuru rumah, peliharaan beberapa tetangga, berkokok-kokok penuh jumawa. Aroma subuh jelas sekali tercium. Depok memang selalu mampu menyajikan nuansa seindah ini. Hebat! Saat itu juga disalah satu rumah ada gadis belia yang masih terlelap diatas meja belajar nya, karena belajar semalaman . Oki begitu ia sering disapa. Gadis 17 tahun ini memang terbilang gadis rajin, pantang menyerah sebelum mencoba sampai titik terakhir. Jam bekker pun berteriak-teriak lagi ditelinganya sambil menunjukan pukul 4.30 . Itu artiya aku harus segera bangun dan beranjak dari dipan ini. Dengan segenap kekuatan yang ada aku kumpulkan kesadaran yang berserakan. Setelah kurasa kantuku benar-benar pulih, dengan langkah gontai aku mandi. Sejurus kemudian aku telah siap dengan seragam putih-abu ku dengan  tas

Kemana Af harus pulang

Pulang adalah hal yang sering membuat siapapun bahagia Seletih appaun Serumit apapun urusan mereka Sepenat appaun rutinitas yg menyita mereka Saat waktu untuk pulang tiba pasti mereka sellau bahagia Meski hanya  6 jam saja mereka menikmati kepulangan mereka  “Di rumah” Mereka pasti bahagia Dan rumah selalu jadi tempat terbaik untuk pulang Meski tak pernah ada yang istimewa dari rumah Cat yang lusuh Sofa yang sudah tidak empuk lagi Foto-foto yang kusam Meja meja yang mulau rapuh Tapi rumah selalu punya magnet untuk menarik siapapun untuk pulang Sayangnya tidak untuk Af Af selalu bahagia jika pulang. Iya Af selalu merindukan rumah. Iya Tapi. Af tidak suka suasana rumahnya Ada saja hal yang mengganggu kebahgiaan Af di rumah Yang membuat Af selalu ingin segera kembali ke rutinitas membosankannya itu. Menyedihkan, , 17 febuari 2015 Disalah satu pojokan kamar