Langsung ke konten utama

14 ke 46


Tidak ada lilin yang menandakan titik usiamu
Tidak ada kue bertabur coklat bertuliskan ucapan selamat
Bahkan tidak ada gempita terompet atau balon sebagai kejutan,
Kau hanya meminta,
Kidung terbaik dan rapalan doa terindah yang dilangitkan. Hanya itu.

Ummi,
Kini usiamu bertambah, itu artinya jatah kehidupanmu di dunia juga berkurang.

Ummi,
Guratan di wajahmu semakin tegas terlihat, tapi senyummu semakin hangat terasa.
Genggamanmu semakin lemah ditangan, tapi kasihmu semakin kuat adanya.
Tatapan lensamu semakin kabur, tapi kedamaian semakin jelas terpancar di sana.

Ummi,
Kau adalah definisi sabar yang nyata yang pernah aku lihat, pengertian atas ketulusan yang baik yang pernah aku dapatkan.
Kau adalah ketaatan yang benar dari sosok sorang ibu dan istri yang aku tahu, keteguhan hati yang besar yang pernah aku rasakan.
Kau adalah mutiara hidup yang aku miliki.

Ummi,
Terima kasih atas do’a yang tidak pernah putus dilangitkan hingga detik ini,
Terima kasih atas pelukan hangat yang selalu menenangkan disaat diri ini begitu rapuh,
Terima kasih telah menjadi tempat kembali yang mendamaikan,
Terima kasih telah menjadi role model yang baik untuk kami,
Semoga Allah menjaga ummi selalu kapanpun, dimanapun dan dalam keadaan apapun.

Barakallah fiumrik ummi sayang,

Bandung,
140220



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menikmati peran

Kesimpulan dari perjalanan di 2024 ini adalah aku menikmati peran-ku saat ini. Iya peranku saat ini yang sebagai hambaNya, istri, ibu dan anak. Tahun ini lebih terasa aku jalani dengan kesadaran penuh dan berusaha bisa memaknai di tiap etapenya. Bukan berarti mulus tanpa ujian, Bukan berarti selalu berwarna tanpa kelabu, Bukan berarti damai tanpa gejolak Bukan, Rasa asam pahitnya ada banget tapi percaya atau tidak aku jauh lebih tenang dan siap menghadapi semua itu. Kalo bahasa kerennya lebih mindful lah karena aku lebih yakin bahwa apapun yang terjadi dalam hidupku adalah atas seizin Allah. Tugasku cukup sabar, Ikhlas dan terus berkhusnudzon atas takdirnya. That’s it. Selain itu di tahun 2024 ini aku juga merasa lebih produktif (as one   of my prayers). Aku mulai isi pelatihan ke sekolah-sekolah lagi, punya agenda tetap setiap minggu diluar halaqah, lebih sering ketemu orang lagi, Alhamdulillah fokusku diluaskan dan itu membuat aku jauh lebih happy, emosiku juga ebih s...

“Menerima” Seni Untuk Hidup Seutuhnya

Sekolah > Lulus > Bekerja > Menikah > Memiliki keluarga. Itu adalah bagian dari siklus kehidupan (yang katanya) ideal di masyarakat, di mana kehidupan berjalan dengan minim hambatan. Seolah semuanya terasa begitu mulus dan sempurna. Apakah benar kehidupan yang ideal itu seperti itu? Tentu saja tidak! Kehidupan ideal menurut orang lain belum tentu ideal untukku. “Ideal”  kata sederhana yang sebetulnya amat bahaya jika dipakai sebagai ukuran dalam menjalani kehidupan ini. Aku korban dari kata ideal ini (dulu). Sejak duduk di bangku SMA dulu, aku cukup dikenal sebagai anak yang idealis. Apapun yang aku lakukan harus berjalan sesuai dengan standarku. Tidak boleh kurang. Aku siap membayar setiap pencapaian yang aku inginkan dengan sebuah usaha yang tidak main-main.  Akhirnya, setiap usahaku itu memang membuahkan hasil. Pencapaian demi pencapaian berhasil aku dapatkan. Keberhasilan itu semakin menguatkan keyakinanku bahwa, untuk mencapai kesuksesan kamu perlu menjadi sos...

Kaleidoskop 2022

  Setahun vakum gak nulis apa-apa bukan berarti gue gabut dan gak bisa menceritakan apapun. Tapi, karena tahun 2022 itu nano nano banget buat gue, karena di tahun itu f or the very fisrt time i bacame a mother. Masya allah tabarakallah. Gue jadi Ibooook lho. Sejak dapet predikat itu kehidupan gue berubah gaess. Tolong jangan bayangkan kehidupan gue itu kaya ibu-ibu yang hepi hepi punya bayi, teteuup keliatan flawless , looks so gorgeous . Preetttt, itu sungguh ga ada sama gue. Setelah melahirkan gue justru merasa buluk. Berat badan naik hampir 20kg, begadang tiap malem sama bayi aja (karena setelah lahiran gue LDR sama suami), harus pumping tiap 2 jam, belajar menyusui sampe berdarah-darah, luka gue yang masih basah. Jujur ga ada cakep-cakepnya gue sesudah melahirkan tuh huhu. Bahkan gue ngerasain yang namanya baby blues lho, sungguh itu bukan mitos. Makanya kenapa wanita yang hamil kemudia melahirkan itu butuh banget dukungan dari lingkungan terdekatnya terutama suami. S...