Langsung ke konten utama

Beban dan Pundaknya

“Jika Allah menyiapkan sebuah beban, pasti Allah menciptakan pundaknya”

Kalimat ini yang aku baca dari sebuah buku. Kalimat yang singkat padat dan menohok. Seolah lewat buku itu Allah mau buat aku sedikit sadar untuk tidak terlalu terpuruk dengan masalah. Di dalam kehidupan wajar kan seseorang dikasih masalah walau memang kadarnya pasti selalu berbeda.

Lewat kalimat itu seolah Allah mau bilang 
“Nafa, jangan sedih yaa, jangan takut, setiap masalah yang kamu hadapi itu sudah sesuai dengan kekuatan pundakmu. Percayalah Aku gak mungkin kasih beban yang kamu aja gak  bisa pikul”

Aku sudah pengen sekali nyerah sebetulnya dengan keadaan seperti ini, semua usaha untuk menemukan jalan keluar sudah di lakukan tapi hasilnya NIHIL. Disaat hampir aja putus asa dan sampai hati mengutuk keadaan Allah bicara lewat sesuatu yang tidak terduga.

Allah gak mau aku nyerah gitu aja, Dia yakin aku bisa lewatin ini semua. Toh setiap beban sudah disiapkan pundaknya bukan?

Tetap kuat ya, Yakin semua ini adalah penempaan, masalah ini yang akan bikin kamu jadi manusia yang jauh jauh jauh lebih baik lagi insya Allah. Terus berkhusnudzon ya.

Nafa kepada nafa.

PNB,
060819


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kaleidoskop 2022

  Setahun vakum gak nulis apa-apa bukan berarti gue gabut dan gak bisa menceritakan apapun. Tapi, karena tahun 2022 itu nano nano banget buat gue, karena di tahun itu f or the very fisrt time i bacame a mother. Masya allah tabarakallah. Gue jadi Ibooook lho. Sejak dapet predikat itu kehidupan gue berubah gaess. Tolong jangan bayangkan kehidupan gue itu kaya ibu-ibu yang hepi hepi punya bayi, teteuup keliatan flawless , looks so gorgeous . Preetttt, itu sungguh ga ada sama gue. Setelah melahirkan gue justru merasa buluk. Berat badan naik hampir 20kg, begadang tiap malem sama bayi aja (karena setelah lahiran gue LDR sama suami), harus pumping tiap 2 jam, belajar menyusui sampe berdarah-darah, luka gue yang masih basah. Jujur ga ada cakep-cakepnya gue sesudah melahirkan tuh huhu. Bahkan gue ngerasain yang namanya baby blues lho, sungguh itu bukan mitos. Makanya kenapa wanita yang hamil kemudia melahirkan itu butuh banget dukungan dari lingkungan terdekatnya terutama suami. Satu

Rasanya menjadi Ibu Toddler

Menjadi orangtua dari toddler itu sungguh nano nano. Gatau harus memberi nama perasaan ini dengan apa karena sungguh nano nano. Bukan mau kemakan sama mitos yang katanya anak usia toddler itu sungguh menguras emosi, dan tenaga. TAPI ITU ADALAH FAKTA (buat gw gatau kalo org lain) Sejak memasuki usia 2 tahun rasanya emosi qile tuh makin menjadi-jadi tapi perkembangan emosi ini dibarengi dengan perkembangan autonomy kalo kata ericson. Jadi Qile tuh mulai apa-apa pengen sendiri, iya oke gapapa karena itu fasenya kan. Cumaaa kalo dia sedang melakukan sesuatu terus susaah, dia akan frustasi dan ngamuk. Disini peran emak dalam membantu regulasi emosi sangat dibutuhkan dan emak ketika menghadapi anak sednag emosyenel itu harus adem bukaaan?? TAPI, perlu di ingat sodara-sodara gak setiap waktu emak-emak itu dalam kondisi emosi yang stabil, ya kan?.  Apalagi ketika si emak di rumah itu ga ada yang bantu, ga ada helper, ga ada mbak, ga ada asisten, you named lah. Gimana rasanya? Sudah barang tent

Tamu Tak Diundang

Siapa yang sangka bahwa tempat itu yang akan membuatmu kedatangan tamu yang tak diundang, Siapa sangka bahwa tempat itu yang akan mengantarkanmu pada luka yang menganga saat ini. Siapa yang sangka bahwa tempat itu yang menjadi alasan kau harus menata kembali perasaanmu yang telah hancur berantakan sendirian. Dulu, kau butuh waktu bertahun-tahun untuk menata kembali perasaanmu, kau butuh tahunan untuk merawat luka itu hingga kering dan kau butuh waktu yang tidak sebentar untuk ada dititik berdamai dengan semua luka itu. Tapi, dia datang dengan jumawanya tanpa permisi, masuk kedalam hidupmu menajanjikan banyak hal, menjamin semuanya akan baik-baik saja, dan meyakinkannya berluang kali.