Langsung ke konten utama

“ Tulis saja nanti Allah yang takdirkan tulisan itu”


“ Tulis saja nanti Allah yang takdirkan tulisan itu” –ZA


Mungkin bagi sebagian orang yang suka menulis tantangan terbesar mereka adalah sering merasa STUCK ketika menulis. Kadang bingung mau nulis apa, kadang sulit mencari kata-kata yang pas bahkan sampai ketika ide udah ada, rancangan udah dapet tapi waktunya ga ada buat nulis. Akhirnya, ditunda, ditumpuk dan ga jadi-jadi nulisnya. Literally me!

Untuk pemula yang baru mau menulis hal-hal diatas menjadi sesuatu yang sangat sulit pastinya. Bahaya nya kalo kejadian itu terus berulang dan benar-benar membuat kamu  jadi jarang banget buat nulis. Wah, keinginan kamu untuk menulis bisa-bisa hilang lho.


Kemarin aku dapet ilmu tentang menulis dari orang-orang hebat. Mereka bukan dari latar belakang sastra yang notabene-nya paham hukum-hukum dalam menulis, bukan lulusan jurnalistik yang tau cara buat berita itu kayak gimana.


Nggak. Mereka bukan lulusan sastra atau jurnalis. Tapi mereka berhasil buat belasan buku dan punya web sendiri buat tulisan-tulisanya. Hanya karena PASSION dan mereka terus mengasah itu. akhirnya, membawa mereka sering diundang jadi pembicara dalam acara-acara kepenulisan. Luar biasah.


Ada kalimat dari salah satu pembicaranya yang ngena banget buat aku. Dia bilang


“ Tulis saja nanti Allah yang takdirkan tulisan itu” –ZA


Kita memang tidak pernah tahu takdir yang Allah selipkan disetiap tulisan-tulisan kita akan membawa kita kemana. Setiap orang pasti beda-beda. Dan takdir dari tulisan ku membawaku bertemu dengan orang-orang hebat. Disini.

Orang-orang dari berbagai latar belakang yang berbeda tapi sama-sama punya ketertarikan dalam menulis dan ingin sekali menjadi bermanfaat buat orang lain lewat tulisan nya. Atau mereka bilang ingin berdakwah lewat tulisan. ^^. Cantiknya skenario Allah .


Disini aku banyak banget belajar soal tulis menulis. Kadang iya. Kita terlalu mikir buat nulis, terlalu banyak ketakutan-ketakuan yang gak seharusnya ditakutin (tiati anxiety heeh). Kayak  kata-kata apa yang bagus buat tulisan pembuka, tiap paragrafnya nyambung atau engga, nanti banyak yang baca atau engga.


Padahal terlepas dari bagus atau engga tulisan kita, ada yang baca atau engga itu mah masalah waktu sih. Semakin sering menulis, semakin tau gimana cara menulis yang baik dan tahu gimana buat tulisan yang enak dibaca, sehingga menarik orang untuk mau baca tulisan kita. As simple as that.
Semua juga pasti butuh yang namanya PROSES. Gak ada yang instant. Sekelas mie instan aja masih pake proses bikin 3 menit buat diseduh ya kaan???. Jadi jangan takut buat nulis ya.


Kata abang ZA “ kamu gaperlu banyak mikir buat nulis, tulis aja masalah bagus – engga, banyak yang baca -  engga, diksi nya pas – engga. Itu mah belakangan yang penting waktu ide buat nulis muncul SEGERA tuliskan. JANGAN DITUNDA”.


Iya sih, terlalu banyak ketakutan dalam menulis malah bikin kita ga jadi jadi buat nulis. Literally me! .

Oh iya ada lagi kata-kata yang NYESSS . Dia bilang

“ ketika kamu sudah mendapat ide buat menulis tapi kamu tunda dan akhirnya lupa bisa jadi ide yang kamu dapat itu adalah amanah dari Allah yang harus kamu bagikan ke orang lain. Maka, segera tuliskan ketika ide itu muncul jangan ditunda”. –ZA

Duh, berasa di cubit cubit waktu denger itu. Karena aku sering banget nunda buat nulis. Ketika dapet ide buat nulis di kereta atau angkot karena liat sesuatu atau habis ngobrol sama orang dan dapet insight. Eh, di nanti nanti dan akhirnya lupa.


Yuk, ah. Mulai sekarang buat siapapun yang suka nulis. Jangan tunda buat nulis yak  karena bisa jadi ide untuk menulis itu adalah amanah dan kita juga gak pernah tau takdir dari setiap tulisan kita akan membawa kita kemana .




Jl. Lembah

240417


Picture : Tumblr

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kaleidoskop 2022

  Setahun vakum gak nulis apa-apa bukan berarti gue gabut dan gak bisa menceritakan apapun. Tapi, karena tahun 2022 itu nano nano banget buat gue, karena di tahun itu f or the very fisrt time i bacame a mother. Masya allah tabarakallah. Gue jadi Ibooook lho. Sejak dapet predikat itu kehidupan gue berubah gaess. Tolong jangan bayangkan kehidupan gue itu kaya ibu-ibu yang hepi hepi punya bayi, teteuup keliatan flawless , looks so gorgeous . Preetttt, itu sungguh ga ada sama gue. Setelah melahirkan gue justru merasa buluk. Berat badan naik hampir 20kg, begadang tiap malem sama bayi aja (karena setelah lahiran gue LDR sama suami), harus pumping tiap 2 jam, belajar menyusui sampe berdarah-darah, luka gue yang masih basah. Jujur ga ada cakep-cakepnya gue sesudah melahirkan tuh huhu. Bahkan gue ngerasain yang namanya baby blues lho, sungguh itu bukan mitos. Makanya kenapa wanita yang hamil kemudia melahirkan itu butuh banget dukungan dari lingkungan terdekatnya terutama suami. Satu

Rasanya menjadi Ibu Toddler

Menjadi orangtua dari toddler itu sungguh nano nano. Gatau harus memberi nama perasaan ini dengan apa karena sungguh nano nano. Bukan mau kemakan sama mitos yang katanya anak usia toddler itu sungguh menguras emosi, dan tenaga. TAPI ITU ADALAH FAKTA (buat gw gatau kalo org lain) Sejak memasuki usia 2 tahun rasanya emosi qile tuh makin menjadi-jadi tapi perkembangan emosi ini dibarengi dengan perkembangan autonomy kalo kata ericson. Jadi Qile tuh mulai apa-apa pengen sendiri, iya oke gapapa karena itu fasenya kan. Cumaaa kalo dia sedang melakukan sesuatu terus susaah, dia akan frustasi dan ngamuk. Disini peran emak dalam membantu regulasi emosi sangat dibutuhkan dan emak ketika menghadapi anak sednag emosyenel itu harus adem bukaaan?? TAPI, perlu di ingat sodara-sodara gak setiap waktu emak-emak itu dalam kondisi emosi yang stabil, ya kan?.  Apalagi ketika si emak di rumah itu ga ada yang bantu, ga ada helper, ga ada mbak, ga ada asisten, you named lah. Gimana rasanya? Sudah barang tent

Tamu Tak Diundang

Siapa yang sangka bahwa tempat itu yang akan membuatmu kedatangan tamu yang tak diundang, Siapa sangka bahwa tempat itu yang akan mengantarkanmu pada luka yang menganga saat ini. Siapa yang sangka bahwa tempat itu yang menjadi alasan kau harus menata kembali perasaanmu yang telah hancur berantakan sendirian. Dulu, kau butuh waktu bertahun-tahun untuk menata kembali perasaanmu, kau butuh tahunan untuk merawat luka itu hingga kering dan kau butuh waktu yang tidak sebentar untuk ada dititik berdamai dengan semua luka itu. Tapi, dia datang dengan jumawanya tanpa permisi, masuk kedalam hidupmu menajanjikan banyak hal, menjamin semuanya akan baik-baik saja, dan meyakinkannya berluang kali.