Langsung ke konten utama

Y.O.L.O

Kadang kita membutakan mata pada realita
Kadang kita men-silent hati untuk orang lain
Pun kadang kita menutup telinga atas teriakan orang lain

Dua pertemuan lalu adalah pertemuan yang cukup membuatku  berdecak kagum dan menggumam “ Masih ada yang orang seperti mereka di dunia ini”.

Aku bertemu (tepatnya dipertemukan) dua orang sosok yang menakjubkan. Mereka punya seudang pengalaman menolong orang lain di beberapa belahan dunia sana. Kami bercerita panjang lebar. Saat itu aku tidak memberikan banyak pertanyaan aku lebih menjadi pendengar dari setiap penggal cerita pengalaman mereka.

Dari sekian pertanyaan akhirnya aku sampai pada pertanyaan

Q : “ Kenapa mau melakukan itu? kenapa harus jauh-jauh kesana? Kalo mau nolong di sini pun masih banyak yang perlu di tolong, apalagi disana dari segi keamanan saja sudah tidak aman kan?”. Tanya ku

A: “ Kalo dilihat dari kebutuhan iya disinipun masih banyak yang harus ditolong. Tapi, kalo dilihat mana yang lebih harus ditolong buat saya mereka yang paling butuh untuk segera ditolong. Dan saya rasa tenaga saya lebih dibutuhkan disana.” jawabnya 

“ Untuk keamanan sendiri di rumah sakit tempat saya bertugas memang ga ada keamanan kayak polisi/ security di depan pintu gitu jaga dengan senjata gitu. Gak ada. Yang jaga itu yaaa para warga. Mereka pun jaga itu hanya untuk memastikan siapa saja yang masuk gak boleh bawa senjta tajam bentuk apapun. ”. tambahnya 

Q : “ Kalo disana saja tidak ada jaminan akan keselamatan diri kenapa masih mau pergi kesana?”

A : “ Jawaban ini mungkin terdengar NAIF yaa, tapi kami percaya bahwa yang kami lakukan ini bukan sesuatu yang salah, bukan sesuatu yang keliru dan kami pun meyakini bahwa profesi kamilah yang akan melindungi kami”

Sedikit cuplikan percakapanku dengan mereka ini benar-benar membuatku membuka mata lebar-lebar. Dan bertanya pada hati

“ what have you done so far?”

Saat itu aku seperti memutar ingatanku dan mencoba mengeja satu satu hal bermafaat apa yang sudah aku lakukan selama ini?
Ada kah? Atau aku terlalu sibuk dengan diri dan dunia ku ? sibuk me-list rencana-rencana miliku sampai lupa jika di dalam diriku ini ada tugas yang harus aku tunaikan Menjadi bermanfaat untuk oranglain.

Bagian ini yang selalu aku suka ketika bertemu dan berbincang dengan orang lain. Aku bisa mendapat banyak pelajaran sekaligus menjadi bahan evaluasi diri. Sudah sampai mana dirimu?.

Talk less . Do more. Love and share
Cause
  As good as humans are always useful for others.



Jl. Lembah
290317
0858.am


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kaleidoskop 2022

  Setahun vakum gak nulis apa-apa bukan berarti gue gabut dan gak bisa menceritakan apapun. Tapi, karena tahun 2022 itu nano nano banget buat gue, karena di tahun itu f or the very fisrt time i bacame a mother. Masya allah tabarakallah. Gue jadi Ibooook lho. Sejak dapet predikat itu kehidupan gue berubah gaess. Tolong jangan bayangkan kehidupan gue itu kaya ibu-ibu yang hepi hepi punya bayi, teteuup keliatan flawless , looks so gorgeous . Preetttt, itu sungguh ga ada sama gue. Setelah melahirkan gue justru merasa buluk. Berat badan naik hampir 20kg, begadang tiap malem sama bayi aja (karena setelah lahiran gue LDR sama suami), harus pumping tiap 2 jam, belajar menyusui sampe berdarah-darah, luka gue yang masih basah. Jujur ga ada cakep-cakepnya gue sesudah melahirkan tuh huhu. Bahkan gue ngerasain yang namanya baby blues lho, sungguh itu bukan mitos. Makanya kenapa wanita yang hamil kemudia melahirkan itu butuh banget dukungan dari lingkungan terdekatnya terutama suami. Satu

Rasanya menjadi Ibu Toddler

Menjadi orangtua dari toddler itu sungguh nano nano. Gatau harus memberi nama perasaan ini dengan apa karena sungguh nano nano. Bukan mau kemakan sama mitos yang katanya anak usia toddler itu sungguh menguras emosi, dan tenaga. TAPI ITU ADALAH FAKTA (buat gw gatau kalo org lain) Sejak memasuki usia 2 tahun rasanya emosi qile tuh makin menjadi-jadi tapi perkembangan emosi ini dibarengi dengan perkembangan autonomy kalo kata ericson. Jadi Qile tuh mulai apa-apa pengen sendiri, iya oke gapapa karena itu fasenya kan. Cumaaa kalo dia sedang melakukan sesuatu terus susaah, dia akan frustasi dan ngamuk. Disini peran emak dalam membantu regulasi emosi sangat dibutuhkan dan emak ketika menghadapi anak sednag emosyenel itu harus adem bukaaan?? TAPI, perlu di ingat sodara-sodara gak setiap waktu emak-emak itu dalam kondisi emosi yang stabil, ya kan?.  Apalagi ketika si emak di rumah itu ga ada yang bantu, ga ada helper, ga ada mbak, ga ada asisten, you named lah. Gimana rasanya? Sudah barang tent

Tamu Tak Diundang

Siapa yang sangka bahwa tempat itu yang akan membuatmu kedatangan tamu yang tak diundang, Siapa sangka bahwa tempat itu yang akan mengantarkanmu pada luka yang menganga saat ini. Siapa yang sangka bahwa tempat itu yang menjadi alasan kau harus menata kembali perasaanmu yang telah hancur berantakan sendirian. Dulu, kau butuh waktu bertahun-tahun untuk menata kembali perasaanmu, kau butuh tahunan untuk merawat luka itu hingga kering dan kau butuh waktu yang tidak sebentar untuk ada dititik berdamai dengan semua luka itu. Tapi, dia datang dengan jumawanya tanpa permisi, masuk kedalam hidupmu menajanjikan banyak hal, menjamin semuanya akan baik-baik saja, dan meyakinkannya berluang kali.