Langsung ke konten utama

Kenyataan Tidak seperti Remot TV

Kenyataan itu tidak seperti remote Tv. ketika kamu lagi menonton film yang kamu gak suka kamu bisa pencet tombol skip >> scene itu, dan kamu bisa rewind
Sayang, kenyataan hidup ga seperti itu.
Kamu harus siap dengan segala kemungkinan yang terjadi. Kamu gak bisa seenaknya Skip >> , atau Rewind
Disaat kamu sedang berada di fase yang nyaman dan kamu sangat menikmati fase itu. SILAHKAN NIKMATI. Tapi JANGAN TERLENA.  Karena semua itu akan segera berganti dengan fase yang baru, yang boleh jadi itu membuatmu HARUS segera MENINGGALKAN fase yang membuatmu nyaman itu.
“Tapi kan hidup mah soal pilihan? Bebas dong mau STAY atau MOVE AWAY dari zona nyaman, kan kita yang menentukan”
Iyap! Betul. Hidup itu pilhan dan semua pilihan dalam hidup kamu yaaa kamu yang menentukan. TAPI kamu harus ingat bahwa WAKTU gak akan pernah diam menunggumu di satu fase, ketika kamu sedang amat sangat menyukai fase yang sedang kamu hadapi itu.
Kamu HARUS BERGERAK!
Seperti yang aku bilang. Kenyataan itu gak seperti remote tv yang ada tombol Skip>> dan Rewind
Kalo kita ga bisa atur diri kita, gak bisa mempersiapkan diri kita menghadapi kenyataan dan terllau terlena di fase yang membuat kamu nyaman, siap-siap untuk tertinggal dan terseret-seret karena ga siap menghadapi fase selanjutnya.
Sekali lagi, waktu tidak akan pernah mau menuggu mu untuk menemanimu menikmati fase zona nyaman mu.
Depok, 050617
10.32 pm

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menikmati peran

Kesimpulan dari perjalanan di 2024 ini adalah aku menikmati peran-ku saat ini. Iya peranku saat ini yang sebagai hambaNya, istri, ibu dan anak. Tahun ini lebih terasa aku jalani dengan kesadaran penuh dan berusaha bisa memaknai di tiap etapenya. Bukan berarti mulus tanpa ujian, Bukan berarti selalu berwarna tanpa kelabu, Bukan berarti damai tanpa gejolak Bukan, Rasa asam pahitnya ada banget tapi percaya atau tidak aku jauh lebih tenang dan siap menghadapi semua itu. Kalo bahasa kerennya lebih mindful lah karena aku lebih yakin bahwa apapun yang terjadi dalam hidupku adalah atas seizin Allah. Tugasku cukup sabar, Ikhlas dan terus berkhusnudzon atas takdirnya. That’s it. Selain itu di tahun 2024 ini aku juga merasa lebih produktif (as one   of my prayers). Aku mulai isi pelatihan ke sekolah-sekolah lagi, punya agenda tetap setiap minggu diluar halaqah, lebih sering ketemu orang lagi, Alhamdulillah fokusku diluaskan dan itu membuat aku jauh lebih happy, emosiku juga ebih s...

Edisi Kangen

“ Betapa sukarnya menyusun bicara Meluluhkan rasa menuturkan sayang Kasih yang terlimpah hanya sekedar tingkah Cuma ungkapan kebisuan yang Melindungkan kalimah rahsia” Tiba-tiba ada yang rembes di pipi waktu ga sengaja muter playlist nasyid Jadul  jaman SD dulu dan berhenti di bait ini. DEG!!  tiba-tiba kangen rumah. Kadang iya, susah banget mau bilang “ Kangen, sayang ” sama orang yang kita sayang, apalagi ke orang tua  bukan karena takut tapi lebih ke malu. ya gak sih? Kalo nafa sih gitu. Kayaknya canggung gitu kalo mau bilang “ Ummi Abbi, ade kangen “. Ada bisik-bisik hati yang nahan buat bilang gitu hihi. Akhirnya kalo kangen mereka dan  ga berani bilang Cuma bisa Cireumbay terus chat si teteh, sukur-sukur dibales biasanya sih lebih sering gadibales karna udah tidur  dan dibalesnya besok itupun di kece in dibilang L.E.B.A.Y.  dengan sticker sambil ketawa gogoleran . -_____-  kelakuan. #kaloudahgituakubisaapa Kalian kay...

Rasanya menjadi Ibu Toddler

Menjadi orangtua dari toddler itu sungguh nano nano. Gatau harus memberi nama perasaan ini dengan apa karena sungguh nano nano. Bukan mau kemakan sama mitos yang katanya anak usia toddler itu sungguh menguras emosi, dan tenaga. TAPI ITU ADALAH FAKTA (buat gw gatau kalo org lain) Sejak memasuki usia 2 tahun rasanya emosi qile tuh makin menjadi-jadi tapi perkembangan emosi ini dibarengi dengan perkembangan autonomy kalo kata ericson. Jadi Qile tuh mulai apa-apa pengen sendiri, iya oke gapapa karena itu fasenya kan. Cumaaa kalo dia sedang melakukan sesuatu terus susaah, dia akan frustasi dan ngamuk. Disini peran emak dalam membantu regulasi emosi sangat dibutuhkan dan emak ketika menghadapi anak sednag emosyenel itu harus adem bukaaan?? TAPI, perlu di ingat sodara-sodara gak setiap waktu emak-emak itu dalam kondisi emosi yang stabil, ya kan?.  Apalagi ketika si emak di rumah itu ga ada yang bantu, ga ada helper, ga ada mbak, ga ada asisten, you named lah. Gimana rasanya? Sudah barang ...