Seseorang pernah berkata
“
Kamu belum sabar jika masih berbatas, kamu belum ikhlas jika masih merasa sakit”.
Tiba-tiba ada yang basah di pelupuk ketika membaca itu. Seketika
isi kepalaku riuh dengan berbagai pertanyaan.
Sudahkah aku sabar
selama ini?
Sudahkah aku ikhlas
dengan semua ketetapanNya?
Benarkah sabar dan
ikhlasku karenaNya bukan karena mahluk?
Sungguh bukan perkara mudah untuk menemukan jawaban dari
pertanyaan-pertanyaan itu. Aku sendiri tidak tahu apakah selama ini aku sudah
benar-benar sabar dan ikhlas? karena sampai detik ini aku masih sering
terpantik untuk memenangkan ego dibanding sabar, aku masih sering merasakan
nyilu ketika hal-hal yang aku rencanakan tidak selaras dengan harapan, masih
sering mempertanyakan kehidupan yg aku jalani saat ini padaNya.
Kalimat diatas benar-benar menamparku sampai ke hati,
membuatku sadar akan keadaan hatiku selama ini. Kata-kata sabar dan ikhlas yang
sering terucap boleh jadi belum aku amalkan sepenuhnya, boleh jadi hanya
pengalihan dari rasa kecewa dan amarah yang menggelayut di hati. Aku belum
sabar dan ikhlas sepenuhnya.
Ini sungguh menjadi catatan muhasabah diri untuk terus bisa berbenah,
terus bisa meperbaiki diri dan terus meningkatkan kulitas diri.
Aku kehabisan kata-kata dengan kebaikan hatiNya yang terus
mengingatkan dan menyadarkan diri ini dari hal-hal kecil disekitar.
Faghfirli ya Rabb….
15 Ramadhan
080520
Komentar
Posting Komentar