Sedikit terlambat sih untuk cerita kilas balik tahun 2018 tapi better
late than never kan ya. Kenapa pengen cerita kilas balik di 2018?
karena buat gue tahun 2018 itu menjadi tahun yang sangat luar biasa, banyak hal
terjadi, banyak mencari sesuatu yang sebenernya gue sendiri gatau apa yang gue
cari, banyak dipertemukan dengan hal-hal baru yang sebenernya gue juga ga
pernah pengen untuk dipertemukan hehe, ya gitu deh pokonya
So here it is, kaleidoskop 2018.
Januari
Di awal tahun, gue begitu semangat
menggarap skripsweet gue, di bulan ini gue sudah mulai menghubungi beberapa
calon responden gue, meski belum mendapat respon apapun, bahkan gue sampe mau
dateng ke tempat tranfusi pasien thalassemia, rela nunggu mereka tranfusi
sambil wawancara colongan, siapa tau ada yang cocok. Ternyata 5 jam duduk di
ruang tranfusi itu tidak membuahkan hasil hehe. Agak ngenes sih tapi ya sudah
lah ya. Bulan ini juga gue mulai sedikit riweuh karena sudah mau uas di
semester 7 dan juga sedang merampungkan projek untuk beberapa mata kuliah yang
mengharuskan kita turun ke sekolah-sekolah (cukup merepotkan emang -___-)
April
Di bulan ini akhirnya gue sudah menemukan
responden gue yeaaay, seorang pengidap thalassemia sepaket dengan
seorang significant other-nya. Akhirnya setelah masa-masa pencarian
itu kita dipertemukan ya mbak. Bulan ini gue hanya melakukan wawancara awal aja
dan setelah denger cerita beliau gue memfinaliasasi bahwa dia akan jadi
responden di skripsi gue hehe.
Mei
Perjalanan pencarian gue dimulai di sini,
ketika semester 6 lalu gue berada di titik terendah masa perkuliahan gue. Sampe
kuliah itu males banget, sempet beberapa kali bolos kuliah tanpa alasan dan
hanya stay di kosan gak keluyuran kemana-mana, ini rekor buat
gue selama masa perkuliahan gue. Karena buat gue bolos kuliah itu tanggung
jawabnya sama orangtua. Tapi, bener deh waktu itu gue jenuh banget sama yang
namanya kuliah, dan akhirnya memilih untuk bolos kuliah meski akhirnya nyesel
sih merasa bersalah hehe (jangan di tiru ya dikadik).
Di bulan ini gue juga di kasih kesempatan
(lagi) untuk ngajar privat, yang beda dari privat-privat sebelumnya, orangtua
si anak ini minta gue gak cuma ngajar mata pelajaran tapi sekaligus jadi
terapis dia untuk bikin anaknya jadi lebih bisa membaur sama lingkungan
sosialnya, berat sih secara gak punya pengalaman apapun untuk menghadapi
situasi semacem gini. Modal nekat aja, di coba dulu kalo gak di coba mana tau
susah-gampangnya kayak apa yakan?
Hari pertama ketemu, impresi pertama ini
anak cantik banget, tapi masih gak mau gue deketin, hmmm tipe-tipe slow
to warm lah anaknya, karena ketika gue pancing dengan mainan dan modal
ngoceh yang banyak, anaknya mau main bareng HAHAHA, akhirnya. Setelah satu
bulan berjalan gue sempet minta berenti karena skripsi gue jadi sedikit
terbengkalai, eeh anaknya gamau belajar sama yang lain, nangis mogok belajar,
sampe ibunya beberapa kali ngirim video anaknya nangis-nangis minta gue ngajar
lagi (drama banget ya haha) akhirnya gue memutuskan melanjutkan sampai bulan
depan.
Juli
11 juli 2018, menjadi hari terkahir gue
kuliah, duduk di bangku kelas dengerin dosen ngajar, karena setelah hari itu,
perkuliahan gue hanya seputar bimbingan dan revisi hehhe.
Agustus
Pindah ke tempat baru, dengan lingkaran
yang baru. Ini salah satu keputusan besar yang gue ambil. Karena gue
benar-benar harus keuar dari zona nyaman gue. Gampang? Whooaaahh engga sama
sekali. Apa yang membuat gue sampe mau meninggalkan zona nyaman gue adalah
karena, cukup gue dan Dia yang tau hehhe. Bulan ini tuh bener-bener jadi waktu
gue banyak mengevaluasi diri deh pokonya.
September
Satu per satu temen-temen gue sudah mulai
sidang di bulan ini. Ketika ada salah satu temen yang sidang gue diajak untuk
dateng, awalnya gamau karena takut baper hehhe, di bulan ini juga gua sudah
mulai merasakan sulitnya untuk bimbingan, chat yang tidak berbalas, masih
syukur di read aja hmmm. Struggle is real teman .
sering-sering ngurut dada.
Oktober
Sebagai pengalihan dari rasa galau, sedih
yang dirasa, gue mencari peruntungan dengan ikut seleksi untuk Fasilitator Anak
dan Remaja, divisi ini awalnya ada di YKBH Bu Elly risman. Ga punya harapan
apa-apa sih waktu daftar tuh, submit form pendaftaran aja h-1
pas mau di tutup. Nothing to lose aja pokonnya. Eehh dua
minggu setelahnya ketika lagi di jalan mau ke Bandung gue dapet telfon, yang
inti pembicaraan itu adalah gue di lolos seleksi tahap I dan di minta hadir
untuk wawancara. Dan akhirnya gue resmi menjadi fasilitator anak dan remaja di
bulan ini.
November
November ceriaaaa, gue setuju sama
ungkapan itu karena di bulan ini skripsi gue ACC, whhooaaa akhirnya,
Alhamdulillah (lengkap ceritanya di postingan beriutnya yaa). Bulan ini juga
kakak gue wisuda. Gue yang dipaksa dateng di hari wisudanya, saat semua tiket
kreta habis, gue menempuh jarak Jakarta-malang dengan waktu 23 Jam dengan
transit 2 jam di Surabaya. Berasa bolang deh.
Desember
Bulan penutup akhir tahun di tutup dengan
kelulusan gue. Akhirnya gue sidang, dan akhirnya lulus sudah dunia perkuliahan
gue.
Rasa bahagia dan syukur yang berulang kali
di ucap tidak cukup menggambarkan betapa bahagia dan bersyukurnya gue. Setelah
banyak hal yang di lewati, gak usah di ceritain sih gimana beratnya bulan-bulan
di tahun 2018 ini, bukan hanya soal kuliah, skripsi tapi soal yang katanya QLC
ini juga jadi salah satu alasan bahwa 2018 menjadi tahun yang cukup berat buat
gue. Lagi-lagi bersyukur mampu melewati itu semua karena dikelilingi sama
orang-orang yang baik, yang mau terus support gue, yang mau jadi pendengar gue.
Last but not least, Allah yang jadi sebab utama gue bisa bertahan sampe
saat ini, Dia yang menguatkan kaki gue untuk terus melangkah, Dia yang
meluaskan hati gue untuk terus percaya dengan niscaya milikNya, Dia juga yang
melebarkan pundak gue untuk bisa memikul banyak amanah.
Alhamdulillah,
Selamat datang 2019,
Margonda,
4 1 19
Komentar
Posting Komentar