Bangga,
Mungkin itu kata yang mampu mewakili perasaanya saat itu.
Setelah air mata, keringat, penolakan dan drama lainya yang mengiringi
perjuangan ini akhirnya Allah sampainya ia di titik ini. LULUS!
Ting! Tanda notifikasi masuk di ponsel
ku.
“ siapa yang
chat subuh-subuh begini” gumam ku sambil membuka notifikasi whatsapp
“Dek, hari ini sidang doain ya. Deg degan
nih” tulisnya pendek.
“Mangat yaw, biidznillah LANCARRRRR” jawab
ku singkat lalu memencet tombol send
Beberapa jam setelahnya, aku melihat postingan foto bunga
dengan ucapan selamat dari beberapa temannya, serta foto mereka denganya sambil
menyunggingkan senyuman.
“Alhamdulillah selamat ya , akhirnya selesai juga” tulis ku
menjawab postingan foto yang dia post.
“ Alhamdulillah nafaaa gue luluss” Balas nya dengan penuh
emot senyum.
Aku yang melihatpun ikut merasakan bahagia itu,
Berkali-kali syukur ini terucap untukNya atas segala
kemudahan yang telah DIA berikan yang dirasakan ataupun tidak, aku percaya
bahwa untuk sampai dititik ini adalah hanya atas seizin Nya.
Tetiba di kepala ini mengingat lalu,
Aku teringat bagaimana kau sempat putus asa saat tekanan
yang begitu keras berusaha memaksamu untuk berhenti, tapi kau meyakinkan diri untuk
tetap melangkah.
Aku masih hafal bagaimana kau begitu kalutnya dihadapkan
pada dilema, dan mereka yang hanya mampu melihat dari luar sampai hatinya
menghakimi. Tapi kau menguatkan hati untuk bertahan.
Aku melihat betapa kuatnya kau disaat tidak ada seorangpun
yang mampu membantu saat kau begitu kesulitan. Tapi kau meyakini bahwa
sebaik-baik penolong adalah pertolonganNya.
Kini,
Setelah semuanya berlalu, kau mampu berdiri dengan senyum
jumawa mu dan membuktikan pada mereka yang dulu sampai hati menghakimi bahwa
kau berhasil melewati eposide ini.
Kini,
Kau mampu mengangkat kepala mu untuk terus menatap janji
kehidupan yang baru dan pembuktian ini semoga tidak hanya sampai untuk
menyematkan dua huruf dibelakang namamu tapi bisa menjadi ilmu yang bermanfaat
nantinya.
Depok,
120118
Komentar
Posting Komentar