Kita berjalan,
beriringan. Awalnya
Merasa ada sesuatu yg sama dalam diri kemudian membuat kita merasa klik. Meski, kita jarang bertatap. Tapi itu sangat membuat kita nyaman.
Merasa ada sesuatu yg sama dalam diri kemudian membuat kita merasa klik. Meski, kita jarang bertatap. Tapi itu sangat membuat kita nyaman.
Kita berlari, seirama.
Awalnya
Menikmati tiap ketuk irama kaki sambil mendongeng kisah masing-masing dan tertawa karena kita se-pikiran. Indahnya.
Menikmati tiap ketuk irama kaki sambil mendongeng kisah masing-masing dan tertawa karena kita se-pikiran. Indahnya.
Tapi, saat jarak sudah
begitu dekat.
Kini kau selalu berjalan didepan ku. Kita tak lagi beriringan, itu menyakitkan.
Padahal sebenarnya kau berada disampingku hanya kau seperti enggan melihat ku.
Seperti ada portal yg membatasi kita.
Kini kau selalu berjalan didepan ku. Kita tak lagi beriringan, itu menyakitkan.
Padahal sebenarnya kau berada disampingku hanya kau seperti enggan melihat ku.
Seperti ada portal yg membatasi kita.
Saat bertemu pun aku
menangkap arti tatapan itu seoalah sedikit tak suka jika aku terlalu dekat
dengan mu.
Hei, kau tau apa yg aku
rasa?
Begitu sesak, tenggorokan ku tercekat
Ingin sekali aku bertanya
"Kenapa?, Ada apa dengan mu? Keliru apa yg aku lakukan? “
Tapi lidah ku terlalu kelu untuk bertanya.
Kau sudah terlanjur jauh.
Begitu sesak, tenggorokan ku tercekat
Ingin sekali aku bertanya
"Kenapa?, Ada apa dengan mu? Keliru apa yg aku lakukan? “
Tapi lidah ku terlalu kelu untuk bertanya.
Kau sudah terlanjur jauh.
Komentar
Posting Komentar