Bangunan
beralas kayu dan beratap jerami itu adalah tempat dimana aku menyimpan
memori dirimu karena di tempat inilah aku bertemu denganmu.
Rambut hitam,
mata tajam, alis tebal, senyum yang masam, dan hampir selalu datang terlambat.
Ini deskripsi tentang dirimu yang masih bisa aku ingat. Sebelum akhirnya aku
benar-benar mengingat siapa dirimu.
Entah kenapa
diawal pertemuan kita, aku tidak memiliki kesan baik terhadap mu. Dimataku kamu
hanya seseorang yang cukup pintar tapi hampir selalu datang terlambat dengan
rambut hitam yang selalu berantakan.
Kita memang
tidak memiliki kedekatan satu sama lain, hanya mengenal nama masing-masing.
Cukup.
Hampir 14
tahun dipisahkan oleh waktu.
Aku berjalan
dengan kehidupanku yang baru, tinggal di sebuah desa yang begitu tenang, pergi
meninggalkan segala ingar bingar disana, berharap menemukan cerita yang
baru. Dan kau berjalan di kehidupanmu, melintas samudera, menginjak tanah
impian (katanya), menikmati tiap jengkal episodenya.
Hingga
akhirnya waktu kembali membuat kita bertemu di persimpangan. Kau datang
menyapa, hanya sebatas menyapa tidak lebih.
Pangling! Itu
kata pertama yang muncul ketika aku melihatmu. Setengah tidak percaya setelah
14 tahun kau masih bisa mengenaliku. Meski tidak ada kelanjutanya setelah kau
datang menyapa buatku tak masalah karena kita memang tidak pernah memiliki
kedekatan satu sama lain bukan.
Aku dan kamu
hanya dua orang yang pernah menjadi penghuni bangunan beralas kayu dan beratap
jerami. Hanya itu.
Tetapi ada
yang aneh ketika semakin aku mengingatmu, semakin ada satu perasaan berkesan
yang muncul. Aku mencoba menarik ingatanku ke 14 tahun lalu, mengeja kembali
tiap penggal memori yang pernah terjadi antara aku dan kamu.
Ah! Ternyata
sesuatu yang membuatku memiliki ingatan berkesan padamu adalah, karena kau
pernah membantuku dalam satu kesempatan, dan sejak saat itu kita beberapa kali
terlibat dalam pembicaraan. Hingga akhirnya aku menemukan sisi lain dari dirimu.
Kau bukan
hanya seseorang yang suka datang terlambat dengan rambut yang berantakan tapi
kau juga orang yang menyenangkan ternyata.
Selamat
berjumpa kembali,
Depok,
27 07 18
Komentar
Posting Komentar