Langsung ke konten utama

17.57

Di dalam bus Dikursi nomor 14 duduk gadis berkerudung merah asik dengan pad nya.

Sesekali ia menikmati pemandangan dari jendela, tersenyum, lalu sibuk lagi menatap pad ditangan nya. Memejam mata, tersenyum lalu kembali dengan pad nya lagi

Ia terlihat cukup bahagia dengan perjalanan pulang nya. Memang "Pulang" itu selalu menjadi perjalanan menyengankan meski kita kembali ketempat yg sama.

Tapi, mendadak ia mengeluarkan air mata setelah menatap pad ditangan untuk ke tiga kalinya. Seperti ada hal tak menyenangkan yg ia temukan disana.

Ternyata ia membaca sebuah tulisan tentang "persahabatan".
 Mengapa ia menangis?
Apa yg salah dengan tulisan itu?
Bukan kah tulisan itu hanya mengulas "persahabatan" biasa?
Apa yg harus ditangisi?

Ah, aku paham
Ia selalu sensitif dengan persahabatan.
Ia selalu saja menangis jika melihat dua makhluk yg tertawa bahagia mengatas namakan persahabatan.
Kenapa?

Karena sampai detik ini ia masih belum tau apa itu "persahabatan"?

Kenapa "persahabatan" selalu terjalin hanya pada beberapa orang? 2, 3 atau 5 saja?

Kenapa "persahabatan" selalu mampu membuat orang bahagia dalam sakit, tertawa dalam tangis, menangis dalam tawa?

Apa yg special dari makhluk bernama 'persahabatan"?

Kenapa sampai detik ini dia belum juga menemukan itu?

Apa ia tak berhak memiliki makhkluk bernama "persahabatan" itu?

Ia selalu bertanya pada batin
Wahai batin, kapan aku memiliki "persahabatan"?
Kapan aku mampu merasakan "persahabatan" ?
Kapan aku bisa mendengar kata " aku bahagia memiliki persahabatan bersama mu" keluar dan ditujukan untuk ku?
Kapan?

Tuhan, izinkan ia memiliki makhkuk bernama persahabatan itu.

Biarkan ia merasakan indahnya memiliki persahabatan.
Izinkan

Bandung, 15 Febuari 2015.
Beberapa jam menuju Rumah

Komentar

  1. bagus,
    tulisan anda orisinal ...

    lam kenal,
    dan semoga mendapatkan sahabat seperti yang diinginkan

    aamiin yaa rabbal aalamiin

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menikmati peran

Kesimpulan dari perjalanan di 2024 ini adalah aku menikmati peran-ku saat ini. Iya peranku saat ini yang sebagai hambaNya, istri, ibu dan anak. Tahun ini lebih terasa aku jalani dengan kesadaran penuh dan berusaha bisa memaknai di tiap etapenya. Bukan berarti mulus tanpa ujian, Bukan berarti selalu berwarna tanpa kelabu, Bukan berarti damai tanpa gejolak Bukan, Rasa asam pahitnya ada banget tapi percaya atau tidak aku jauh lebih tenang dan siap menghadapi semua itu. Kalo bahasa kerennya lebih mindful lah karena aku lebih yakin bahwa apapun yang terjadi dalam hidupku adalah atas seizin Allah. Tugasku cukup sabar, Ikhlas dan terus berkhusnudzon atas takdirnya. That’s it. Selain itu di tahun 2024 ini aku juga merasa lebih produktif (as one   of my prayers). Aku mulai isi pelatihan ke sekolah-sekolah lagi, punya agenda tetap setiap minggu diluar halaqah, lebih sering ketemu orang lagi, Alhamdulillah fokusku diluaskan dan itu membuat aku jauh lebih happy, emosiku juga ebih s...

27 yang ke 3

Sepagi tadi ada whatsapp  masuk dan kurang lebih isinya mengingatkan aku soal tanggal hari ini, lalu di tutup dengan doa-doa baik. Setelah membaca itu senyumku mengembang, "oh ternyata sekarang tanggal 27 ya" , hadeuh baru inget. Maklum deh ga pernah inget tanggal sejak jadi mamak-mamak, yang diinget hari-hari adalah gak jauh dari menu masakan, beres-beres dan bayar-bayar hehe. Alhamdulillah makasi ya allah sudah menyampaikan aku di hari ini, hari dimana tepat 3 tahun sudah pernikahan ini berjalan. Mungkin untuk pasangan lain yang sudah menjalani pernikahan belasan atau bahkan puluhan tahun, usia pernikahan 3 tahun ini belum ada apa-apanya, belum banyak pengalaman dan masih jauuuuhhhhh banget perjalanannya. Iya memang, tapi aku bersyukur allah sampaikan aku di 3 tahun ini yang dimana di dalam perjalanannya sudah ada bumbu-bumbu manis, pahit, asinnya pernikahan. And we made it! Aku mengamini kalo pernikahan adalah salah satu ibadah terpanjang. Karena dalam menjalaninya ...

Kaleidoskop 2022

  Setahun vakum gak nulis apa-apa bukan berarti gue gabut dan gak bisa menceritakan apapun. Tapi, karena tahun 2022 itu nano nano banget buat gue, karena di tahun itu f or the very fisrt time i bacame a mother. Masya allah tabarakallah. Gue jadi Ibooook lho. Sejak dapet predikat itu kehidupan gue berubah gaess. Tolong jangan bayangkan kehidupan gue itu kaya ibu-ibu yang hepi hepi punya bayi, teteuup keliatan flawless , looks so gorgeous . Preetttt, itu sungguh ga ada sama gue. Setelah melahirkan gue justru merasa buluk. Berat badan naik hampir 20kg, begadang tiap malem sama bayi aja (karena setelah lahiran gue LDR sama suami), harus pumping tiap 2 jam, belajar menyusui sampe berdarah-darah, luka gue yang masih basah. Jujur ga ada cakep-cakepnya gue sesudah melahirkan tuh huhu. Bahkan gue ngerasain yang namanya baby blues lho, sungguh itu bukan mitos. Makanya kenapa wanita yang hamil kemudia melahirkan itu butuh banget dukungan dari lingkungan terdekatnya terutama suami. S...