Di dalam bus Dikursi nomor 14 duduk gadis berkerudung merah asik dengan pad nya.
Sesekali ia menikmati pemandangan dari jendela, tersenyum, lalu sibuk lagi menatap pad ditangan nya. Memejam mata, tersenyum lalu kembali dengan pad nya lagi
Ia terlihat cukup bahagia dengan perjalanan pulang nya. Memang "Pulang" itu selalu menjadi perjalanan menyengankan meski kita kembali ketempat yg sama.
Tapi, mendadak ia mengeluarkan air mata setelah menatap pad ditangan untuk ke tiga kalinya. Seperti ada hal tak menyenangkan yg ia temukan disana.
Ternyata ia membaca sebuah tulisan tentang "persahabatan".
Mengapa ia menangis?
Apa yg salah dengan tulisan itu?
Bukan kah tulisan itu hanya mengulas "persahabatan" biasa?
Apa yg harus ditangisi?
Ah, aku paham
Ia selalu sensitif dengan persahabatan.
Ia selalu saja menangis jika melihat dua makhluk yg tertawa bahagia mengatas namakan persahabatan.
Kenapa?
Karena sampai detik ini ia masih belum tau apa itu "persahabatan"?
Kenapa "persahabatan" selalu terjalin hanya pada beberapa orang? 2, 3 atau 5 saja?
Kenapa "persahabatan" selalu mampu membuat orang bahagia dalam sakit, tertawa dalam tangis, menangis dalam tawa?
Apa yg special dari makhluk bernama 'persahabatan"?
Kenapa sampai detik ini dia belum juga menemukan itu?
Apa ia tak berhak memiliki makhkluk bernama "persahabatan" itu?
Ia selalu bertanya pada batin
Wahai batin, kapan aku memiliki "persahabatan"?
Kapan aku mampu merasakan "persahabatan" ?
Kapan aku bisa mendengar kata " aku bahagia memiliki persahabatan bersama mu" keluar dan ditujukan untuk ku?
Kapan?
Tuhan, izinkan ia memiliki makhkuk bernama persahabatan itu.
Biarkan ia merasakan indahnya memiliki persahabatan.
Izinkan
Bandung, 15 Febuari 2015.
Beberapa jam menuju Rumah
Sesekali ia menikmati pemandangan dari jendela, tersenyum, lalu sibuk lagi menatap pad ditangan nya. Memejam mata, tersenyum lalu kembali dengan pad nya lagi
Ia terlihat cukup bahagia dengan perjalanan pulang nya. Memang "Pulang" itu selalu menjadi perjalanan menyengankan meski kita kembali ketempat yg sama.
Tapi, mendadak ia mengeluarkan air mata setelah menatap pad ditangan untuk ke tiga kalinya. Seperti ada hal tak menyenangkan yg ia temukan disana.
Ternyata ia membaca sebuah tulisan tentang "persahabatan".
Mengapa ia menangis?
Apa yg salah dengan tulisan itu?
Bukan kah tulisan itu hanya mengulas "persahabatan" biasa?
Apa yg harus ditangisi?
Ah, aku paham
Ia selalu sensitif dengan persahabatan.
Ia selalu saja menangis jika melihat dua makhluk yg tertawa bahagia mengatas namakan persahabatan.
Kenapa?
Karena sampai detik ini ia masih belum tau apa itu "persahabatan"?
Kenapa "persahabatan" selalu terjalin hanya pada beberapa orang? 2, 3 atau 5 saja?
Kenapa "persahabatan" selalu mampu membuat orang bahagia dalam sakit, tertawa dalam tangis, menangis dalam tawa?
Apa yg special dari makhluk bernama 'persahabatan"?
Kenapa sampai detik ini dia belum juga menemukan itu?
Apa ia tak berhak memiliki makhkluk bernama "persahabatan" itu?
Ia selalu bertanya pada batin
Wahai batin, kapan aku memiliki "persahabatan"?
Kapan aku mampu merasakan "persahabatan" ?
Kapan aku bisa mendengar kata " aku bahagia memiliki persahabatan bersama mu" keluar dan ditujukan untuk ku?
Kapan?
Tuhan, izinkan ia memiliki makhkuk bernama persahabatan itu.
Biarkan ia merasakan indahnya memiliki persahabatan.
Izinkan
Bandung, 15 Febuari 2015.
Beberapa jam menuju Rumah
bagus,
BalasHapustulisan anda orisinal ...
lam kenal,
dan semoga mendapatkan sahabat seperti yang diinginkan
aamiin yaa rabbal aalamiin