Kita selalu punya tempat untuk mencurahkan segala keluh kisah kita bukan? Ada yang dengan menulis jurnal, telfonan berjam-jam sama temen, beralienasi pergi ke café, nonton film meski isi kepala carut-marut, dan masih banyak lagi. Tapi buat gue yang selalu menjadi tempat berkeluh kesah gue adalah waktu-waktu malam gue dan sahabat-sahabat gue yang bersedia menjadi tong sampah untuk seorang Nafa. Kaya siang ini tiba-tiba ada notifikasi Whatsapp masuk di handphone dan tentu namanya sudah gak asing lagi buat gue. Isi dari pesannya adalah sedikit menyinggung soal postingan gue di instagram kemarin dengan pertanyaan ajaibnya, yang selalu berhasil buat gue nangis duluan sebelum gue jawab pertanyaannya. “Are you okay?” Gue memang serapuh itu kalo ditanya sama orang yang tahu gue sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja , pasti langsung runtuh pertahanannya. Lalu berakhirlah dengan gue bercerita soal keresahan gue belakangan ini (yang isinya sudah gue bahas di postinga
Bitter and sweet mémoire