Langkahnya sedikit tertatih Lenganya cekatan memindahkan kruk disetiap langkahnya yang ia genggam di salah satu lenganya. Senyumnya damai menenangkan. Garis wajahnya tegas menjelaskan berapa banyak hujan yang telah dia lewati. Mataku terpaku melihat sesosok lelaki ditengah hilir-mudik orang-orang yang begitu ramai. Dia berjalan perlahan melewati jalan yang berundak-undak pergi menuju surau. Mengenakan baju terbaiknya lengkap dengan peci dikepala. Ini hari jum’at. Jam ditangan ku sudah berdetak di angka setengah dua belas. Sebentar lagi waktu sholat jum’at. Dia tak diberi fisik sempurna oleh Sang Maha Sempurna. Tapi jiwa penghambaanya sempurna dari manusia yang punya fisik sempurna. Dia tak diberi nikmat menjadi terkenal layak pemain cabaret. Tapi kezuhudanya membuat ia terkenal di penduduk langit. Ditengah ketidaksempurnaanya ia berusaha untuk selalu bersyukur atas apa yang ia miliki saat ini meski harus tertatih dengan kruk nya. Ia sadar bahwa apa-apa yan
Bitter and sweet mémoire