Langsung ke konten utama

Sebuah Pemahaman


    “ When Allah desires good for somenone, Allah tries them with a hardship "- HR. Bukhori

Potongan Hadist  itu berhasil membuatku bangkit 3 bulan yang lalu dan  itu juga yang membuatku  semakin yakin untuk terus melangkah sampe detik ini. Semua hal yang terjadi kemarin itu adalah PELAJARAN BERHARGA buatku yang tak akan aku dapatkan dari sekolah manapun meski aku belajar disekolah terbaik didunia ini. Bersyukur Allah memberiku kesempatan untuk merasakan  itu semua  dan membuatku semakin belajar. Pelajaran  itu tidak harus melulu didapat dari sekolah , guru, buku, modul atau mentor. Pelajaran itu bisa kita dapat  dari manapun.

Berkat kemarin juga aku semakin mengerti bahwa sejatinya hidup ini sudah diatur oleh tangan-tangan langit. Sehebat apapun rencana manusia jika Allah belum menghendaki apa mau dikata?

Terkadang manusia memang terlalu egois dengan dirinya. Merasa paling  hebat paling sempurna membuat rencana sampai-sampai lupa bahwa ada yg MAHA BEREHENDAK ada yang MAHA MENGATUR segala sesuatu . Sankin egois nya manusia mereka sampai hati menyalahkan Tuhan saat rencananya tak berjalan sesuai harap. Tapi tak jarang pula yang sadar saat rencana mereka tak berjalan selaras dengan ingin , mereka menyerahkan segala urusan dan rencana mereka ke langit. Biar petugas langitlah yang mengurus.

Kawan, sejatinya tugas seorang manusia adalah berusaha dan berdoa selebihnya biar tangan-tangan langit yang bekerja. Jika semua harap kita tak terwujud jangan buru-buru mengambil kesimpulan Allah marah kepada kita boleh jadi Allah punya rencana indah yang kita tidak tahu.

Jangan takut semua usaha kita sia-sia karena sesungguh nya tak ada usaha yang sia-sia Allah pasti melihat sekecil apapun usaha kita. Dan Yakin lah tak ada skenario terbaik selain milik-Nya






Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menikmati peran

Kesimpulan dari perjalanan di 2024 ini adalah aku menikmati peran-ku saat ini. Iya peranku saat ini yang sebagai hambaNya, istri, ibu dan anak. Tahun ini lebih terasa aku jalani dengan kesadaran penuh dan berusaha bisa memaknai di tiap etapenya. Bukan berarti mulus tanpa ujian, Bukan berarti selalu berwarna tanpa kelabu, Bukan berarti damai tanpa gejolak Bukan, Rasa asam pahitnya ada banget tapi percaya atau tidak aku jauh lebih tenang dan siap menghadapi semua itu. Kalo bahasa kerennya lebih mindful lah karena aku lebih yakin bahwa apapun yang terjadi dalam hidupku adalah atas seizin Allah. Tugasku cukup sabar, Ikhlas dan terus berkhusnudzon atas takdirnya. That’s it. Selain itu di tahun 2024 ini aku juga merasa lebih produktif (as one   of my prayers). Aku mulai isi pelatihan ke sekolah-sekolah lagi, punya agenda tetap setiap minggu diluar halaqah, lebih sering ketemu orang lagi, Alhamdulillah fokusku diluaskan dan itu membuat aku jauh lebih happy, emosiku juga ebih s...

Edisi Kangen

“ Betapa sukarnya menyusun bicara Meluluhkan rasa menuturkan sayang Kasih yang terlimpah hanya sekedar tingkah Cuma ungkapan kebisuan yang Melindungkan kalimah rahsia” Tiba-tiba ada yang rembes di pipi waktu ga sengaja muter playlist nasyid Jadul  jaman SD dulu dan berhenti di bait ini. DEG!!  tiba-tiba kangen rumah. Kadang iya, susah banget mau bilang “ Kangen, sayang ” sama orang yang kita sayang, apalagi ke orang tua  bukan karena takut tapi lebih ke malu. ya gak sih? Kalo nafa sih gitu. Kayaknya canggung gitu kalo mau bilang “ Ummi Abbi, ade kangen “. Ada bisik-bisik hati yang nahan buat bilang gitu hihi. Akhirnya kalo kangen mereka dan  ga berani bilang Cuma bisa Cireumbay terus chat si teteh, sukur-sukur dibales biasanya sih lebih sering gadibales karna udah tidur  dan dibalesnya besok itupun di kece in dibilang L.E.B.A.Y.  dengan sticker sambil ketawa gogoleran . -_____-  kelakuan. #kaloudahgituakubisaapa Kalian kay...

Rasanya menjadi Ibu Toddler

Menjadi orangtua dari toddler itu sungguh nano nano. Gatau harus memberi nama perasaan ini dengan apa karena sungguh nano nano. Bukan mau kemakan sama mitos yang katanya anak usia toddler itu sungguh menguras emosi, dan tenaga. TAPI ITU ADALAH FAKTA (buat gw gatau kalo org lain) Sejak memasuki usia 2 tahun rasanya emosi qile tuh makin menjadi-jadi tapi perkembangan emosi ini dibarengi dengan perkembangan autonomy kalo kata ericson. Jadi Qile tuh mulai apa-apa pengen sendiri, iya oke gapapa karena itu fasenya kan. Cumaaa kalo dia sedang melakukan sesuatu terus susaah, dia akan frustasi dan ngamuk. Disini peran emak dalam membantu regulasi emosi sangat dibutuhkan dan emak ketika menghadapi anak sednag emosyenel itu harus adem bukaaan?? TAPI, perlu di ingat sodara-sodara gak setiap waktu emak-emak itu dalam kondisi emosi yang stabil, ya kan?.  Apalagi ketika si emak di rumah itu ga ada yang bantu, ga ada helper, ga ada mbak, ga ada asisten, you named lah. Gimana rasanya? Sudah barang ...